Sabtu, 22 Maret 2014

Tahu Takwa Kota Kediri

tahutakwa-kediriPernahkah Anda mendengar istilah “Tahu Takwa”?
Bagaimana rasanya?
Bagaimana bentuknya?
dan
Darimana asalnya?
Tahu Takwa merupakan makanan khas dan juga maskot dari Kota Kediri. Tahu Takwa Kediri berbentuk kotak yang sama seperti bentuk tahu umumnya, bertekstur lembut, kenyal dan sangat padat. Ciri tahu takwa yang menonjol adalah aroma dan warna kuningnya. Proses pembuatannya sendiri juga berbeda, setelah menjadi tahu putih, tahu takwa masih direbus lagi dengan garam dan kunyit. Oleh karena itu tahu takwa menghasilkan warna kuning serta aromanya yang khas dan berbeda dengan tahu biasanya.
Tahu Takwa merupakan oleh-oleh “wajib” dari kota Kediri. Rasa dari tahu takwa Kediri benar-benar berbeda dengan tahu-tahu lainnya. Anda hanya akan menemui tahu takwa di kota Kediri. Diolah dari kedelai lokal, dibuat dengan bahan alami tanpa pewarna makanan. Rasa tahu takwa lebih gurih dari tahu kebanyakan. Tahu takwa bisa langsung dikonsumsi tanpa harus digoreng terlebih dahulu, karena proses pewarnaan tahu takwa itulah yang menyebabkan tahu takwa menjadi matang dan siap dikonsumsi. Tahu takwa biasa dikemas dengan sebuah wadah yang dianyam berbahan bambu, oleh masyarakat dikenal dengan “besek”.
Tahu takwa merupakan makanan / oleh-oleh yang paling mudah ditemui di Kota Kediri. Makanan ini merupakan salah satu kuliner yang dibawa oleh perantau China. Di negaranya tahu dikenal dengan nama “Dou Fu” ( baca : tofu). Dou Fu merupakan kata yang berasal dari bahasa Nasional China. Dou berarti kedelai dan Fu berarti diolah. Jadi kurang lebih Dou Fu artinya adalah kedelai yang diolah / difermentasi.
Mengapa tahu kuning di Kota Kediri disebut dengan Tahu Takwa? Banyak versi yang mengatakan bahwa takwa itu sendiri merupakan kata dari bahasa mandarin yang berarti ‘aroma’. Ada juga yang mengatakan bahwa sebutan tahu takwa itu karena tahunya diproduksi di Kota Kediri, Kediri kan kota Santri jadi tahunya juga takwa kaya orangnya. Sedangkan versi saya sendiri bahwa sebutan tahu takwa bukan karena tahunya yang bertakwa, tetapi karena kebiasaan dari pembawa tahu itu sendiri yaitu perantau dari Negara China khususnya dari suku Hokkian. Suku Hokkian merupakan suku terbanyak yang menetap di Negara kita, Indonesia. Mereka sebenarnya menyebut tahu takwa adalah “Tahu Kwa”. Kwa adalah kata dari bahasa tradisional suku Hokkian. Arti dari kata kwa itu sendiri saya kurang mengerti. Namun seperti yang saya ketahui kata kwa biasa digunakan untuk menyebut makanan yang bertekstur padat dan kenyal. Mungkin karena lidah orang Jawa, kata kwa dipermudah menjadi Takwa.
Salah satu industri tahu takwa yang terkenal di Kediri adalah tahu takwa milik Lauw Soe Hoek. Lau Soe Hoek atau sering dikenal Bah Kacung merintis usaha tersebut sejak tahun 1912. Beliau juga merupakan pencetus tahu takwa di Kota Kediri. Tahu takwa milik beliau sangat melegenda hingga sekarang / generasi ke-3 nya. Menurut orang perancau dari Negara China, rasa dan kualitas tahu takwa milik Bah Kacung sama bahkan persis dengan tahu yang berada di Negara China. Bila Anda penasaran bagaimana rasa tahu takwa silakan mengunjungi lokasi produksi Tahu Takwa Bah Kacung  di Jl. Trunojoyo No. 59 Kediri.

Jika Anda sedang berlibur di Kota Kediri, sempatkan diri anda untuk mengunjungi Jl. Yos Sudarso Kediri. Disana merupakan pusat penjualan tahu takwa dan beraneka ragam jajanan oleh-oleh dari Kediri. Diantaranya adalah tahu takwa itu sendiri, gethuk pisang, tahu petis, stik tahu, dan banyak lagi.