Bagaimana rasanya?
Bagaimana bentuknya?
dan
Darimana asalnya?
Tahu Takwa merupakan makanan khas
dan juga maskot dari Kota Kediri. Tahu Takwa Kediri berbentuk kotak yang sama
seperti bentuk tahu umumnya, bertekstur lembut, kenyal dan sangat padat. Ciri tahu
takwa yang menonjol adalah aroma dan warna kuningnya. Proses pembuatannya
sendiri juga berbeda, setelah menjadi tahu putih, tahu takwa masih direbus lagi
dengan garam dan kunyit. Oleh karena itu tahu takwa menghasilkan warna kuning
serta aromanya yang khas dan berbeda dengan tahu biasanya.
Tahu Takwa merupakan oleh-oleh “wajib”
dari kota Kediri. Rasa dari tahu takwa Kediri benar-benar berbeda dengan
tahu-tahu lainnya. Anda hanya akan menemui tahu takwa di kota Kediri. Diolah
dari kedelai lokal, dibuat dengan bahan alami tanpa pewarna makanan. Rasa tahu
takwa lebih gurih dari tahu kebanyakan. Tahu takwa bisa langsung
dikonsumsi tanpa harus digoreng terlebih dahulu, karena proses pewarnaan tahu
takwa itulah yang menyebabkan tahu takwa menjadi matang dan siap dikonsumsi. Tahu
takwa biasa dikemas dengan sebuah wadah yang dianyam berbahan bambu, oleh
masyarakat dikenal dengan “besek”.
Tahu takwa merupakan makanan /
oleh-oleh yang paling mudah ditemui di Kota Kediri. Makanan ini merupakan salah
satu kuliner yang dibawa oleh perantau China. Di negaranya tahu dikenal dengan
nama “Dou Fu” ( baca : tofu). Dou Fu merupakan kata yang berasal
dari bahasa Nasional China. Dou berarti kedelai dan Fu berarti
diolah. Jadi kurang lebih Dou Fu artinya adalah kedelai yang diolah /
difermentasi.
Mengapa tahu kuning di Kota Kediri
disebut dengan Tahu Takwa? Banyak versi yang mengatakan bahwa takwa itu
sendiri merupakan kata dari bahasa mandarin yang berarti ‘aroma’. Ada juga yang
mengatakan bahwa sebutan tahu takwa itu karena tahunya diproduksi di Kota
Kediri, Kediri kan kota Santri jadi tahunya juga takwa kaya
orangnya. Sedangkan versi saya sendiri bahwa sebutan tahu takwa bukan karena
tahunya yang bertakwa, tetapi karena kebiasaan dari pembawa tahu itu sendiri yaitu
perantau dari Negara China khususnya dari suku Hokkian. Suku Hokkian merupakan
suku terbanyak yang menetap di Negara kita, Indonesia. Mereka sebenarnya
menyebut tahu takwa adalah “Tahu Kwa”. Kwa adalah kata dari
bahasa tradisional suku Hokkian. Arti dari kata kwa itu sendiri saya
kurang mengerti. Namun seperti yang saya ketahui kata kwa biasa
digunakan untuk menyebut makanan yang bertekstur padat dan kenyal. Mungkin karena
lidah orang Jawa, kata kwa dipermudah menjadi Takwa.
Salah satu industri tahu takwa
yang terkenal di Kediri adalah tahu takwa milik Lauw Soe Hoek. Lau Soe Hoek
atau sering dikenal Bah Kacung merintis usaha tersebut sejak tahun 1912. Beliau
juga merupakan pencetus tahu takwa di Kota Kediri. Tahu takwa milik beliau
sangat melegenda hingga sekarang / generasi ke-3 nya. Menurut orang perancau
dari Negara China, rasa dan kualitas tahu takwa milik Bah Kacung sama bahkan
persis dengan tahu yang berada di Negara China. Bila Anda penasaran bagaimana
rasa tahu takwa silakan mengunjungi lokasi produksi Tahu Takwa Bah Kacung di Jl. Trunojoyo No. 59 Kediri.
Jika Anda
sedang berlibur di Kota Kediri, sempatkan diri anda untuk mengunjungi Jl. Yos
Sudarso Kediri. Disana merupakan pusat penjualan tahu takwa dan beraneka ragam
jajanan oleh-oleh dari Kediri. Diantaranya adalah tahu takwa itu sendiri, gethuk pisang, tahu petis,
stik tahu, dan banyak lagi.